Andai saya
menjadi menteri koperasi hal utama yang saya harapkan adalah bisa memajukan
bidang koperasi di Indonesia. Perkembangan koperasi di Indonesia
yang kurang berkembang saat ini sungguh sangat memprihatinkan jika dibandingkan
dengan Negara-negara lain. Maka dari itu saya ingin memajukan perkoperasian di
Indonesia dengan berbagai cara. Yang pertama saya lakukan adalah mengubah
pandangan masyarakat luas terhadap arti dari koperasi sebenarnya, yang
merupakan oraganisasi yang dibuat dan dipergunakan untuk mensejahterakan para
anggotanya bukan hanya mensejahterakan para pendiri dan pengurusnya saja. Mirisnya
banyak juga orang tidak mengerti apa itu koperasi, mungkin yang tahu banyak,
tapi buat apa mengetahui tapi kalau tidak mengerti, maka mereka pun akan sulit
dan enggan untuk masuk dan menjadi anggota koperasi itu sendiri. Jadi hal yang
harus dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang arti dan kegunaan
koperasi secara menyeluruh kepada masyarakat agar mereka tertarik untuk
mengambil alih dan menjadi bagian dari koperasi. Untuk menarik minat masyarakat
terhadap organisasi koperasi kita harus melakukan promosi dan penyuluhan. Koperasi sebagai produsen dan pemasar, dituntut untuk
menciptakan kondisi dimana seluruh aspek dalam organisasinya berkomunikasi
dengan pihak luar. Tentu saja,proses promosi itu harus membawa pesan-pesan
promosi yang hendak disampaikan. Baik yang secara halus dan secara yang
terselubung maupun sifatnya langsung dan maupun yang sifatnya terbuka.
Selanjutnya
yaitu masalah pengelolaan koperasi yang dilakukan secara tidak professional.
Mungkin pangkal dari permasalahan ini berasal dari para anggota dan pengurusnya
maka dari itu kita harus memberdayakan anggota dan pengurusnya . Jika
anggota koperasi tidak diberdayakan aspirasi anggota tidak akan dapat
tesalurkan, sehingga berakibat pada menurunnya potensi anggota. Anggota
koperasi dalam hal ini memiliki peran sentral, anggota adalah aset bagi
koperasi, koperasi yang tidak memiliki anggota yang aktif berarti koperasi
telah kehilangan identitasnya bahkan koperasi dianggap sama saja dengan badan
usaha lainnya.
Koperasi yang memberdayakan anggota akan menjadi unggul karena anggota
merupakan kekuatan bagi dunia perkoperasian. Kekuatan koperasi juga menjadi
bagian untuk meredam gejolak ekonomi, terutama bagi koperasi syariah yang
secara moral, sosial dan idealisme akan mampu memperbaiki perekonomian.
Untuk mewujudkan anggota koperasi yang tangguh ini tentu membutuhkan pelatihan
dan pendidikan, dan pembinaan secara berkelanjutan. Dalam kegiatan ini
diharapkan peserta dapat menyerap segala ilmu yang diberikan dan
mengembangkannya kembali pada saat melakukan praktek operasionalnya di
lapangan. Dalam pelatihan ini peserta dituntut untuk menjadi anggota yang
tangguh serta dapat merespon perubahan dan memiliki semangat entrepreneurship.
Masalah
koperasi tidak berhenti sampai disitu saja, ada lagi tentang Koperasi yang
kurang mandiri dalam melakukan kegiatannya . Koperasi
harus dibina dan dilatih agar menjadi organisasi yang dapat memberikan manfaat
bagi orang banyak, dan memiliki manajemen dan pengawasan yang baik sehingga
dapat berkerja sama dengan badan usaha lainnnya, dapat kepercayaan dari
bank-bank dan dapat mengembangkan koperasi itu sendiri bahkan dapat bersaing
dengan dunia luar.
Koperasi pun harus tanggap terhadap perbedaan, oleh karena itu
kecermatan membaca fenomena yang terjadi di sekitar, merupakan kemutlakan agar
koperasi tidak tertinggal ataupun bahkan berhembus kepinggir oleh gerumuh
perubahan dengan segala implikasi yang ditimbulkannya.
Maka perlu dilakukan pembaharuan paling tidak atas dua hal penting dalam
koperasi, yakni perubahan paradigma dalam pembangunan ekonomi di sektor
koperasi, dan pemulihan jati diri koperasi. Di mana keduanya saling mengisi dan
saling menopang sehingga rasa kebersamaan yang terwujud dalam jati diri
koperasi tidak akan luntur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar